Pages

Subscribe:

Rabu, 09 Januari 2013

reaksi-reaksi kimia

LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI-REAKSI KIMIA TUJUAN 1. MEMPELAJARI JENIS REAKSI KIMIA SECARA SISTEMATIS 2. MENGAMATI TANDA-TANDA TERJADI REAKSI 3. MENULIS PERSAMAAN REAKSI DENGAN BENAR 4. MENDESKRIPSIKAN BEBERAPA REAKSI METATESIS 5. MENYERTAKAN REAKSI METATESIS DASAR TEORI REAKSI KIMIA Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat-zat baru (produk) yaitu hasil reaksi yang terbentuk dibeberapa zat pereaksi (reaktan) yang disertai dengan perubahan kimia. Petunjuk bahwa suatu perubahan zat merupakan reaksi kimia diberikan oleh reaksi yang sering menyertai reaksi kimia. Yaitu: perubahan warna, terjadinya gas, terjadinya endapan, pembebasan atau penyerapan energy (umumnya energy dalam bentuk kalor) dan perubahan baru. (H. Budiman, 2005) Reaksi-reaksi biasa dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu: 1. Reaksi penggabungan 2. Reaksi penguraian 3. Reaksi pergantian tunggal 4. Reaksi pergantian rangkap 5. Reaksi netralisasi Persamaan reaksi adalah persamaan yang menyatakan perubahan materi dalam suatu reaksi kimia. Misalnya gas hydrogen (H2) dan belerang (S) bereaksi menjadi hydrogen sulfide (H2S), persamaan reaksinya. H2 + S H2S Zat-zat disebelah kiri tanda panah adalah pereaksi (reaktan) dan zat-zatn yang ada disebelah kanan tanda panah adalah hasil reaksi (produk). Persamaan reaksi menunjukkan 1. Rumus kimia zat pereaksi dan hasil reaksi yang memiliki arti kualitatif 2. Hubungan kuantitatif antara zat pereaksi dan hasil reksi. Maka dalam persamaan reaksi disetarakan dengan bilangan koefisien Contoh: 2H2 + O2 2H2O Persamaan ini menunjukkan bahwa perbandingan H2 : O2 : H2O adalah 2:1:2 Dalam penyetarakan persamaan reaksi maka perlu - Tetapkan koefisien zat rumus kimianya paling sederhana - Setarakan atom-atom dalam urutan : kation , anion, hydrogen, oksigen (Tim Penyusun Kimia, 1994) Jenis-jenis reaksi kimia 1. Reaksi penggabungan Reaksi penggabungan adalah sintesis suatu jenis senyawa dar dua zat atau lebih. Na + Cl NaCl 2. Reaksi penguraian Reaksi penguraian adalah terpecahnya suatu senyawa menjadi dua zat atau lebih. CaCO3 CaO+CO3 3. Reaksi pergantian tunggal Reaksi dimana suatu unsure dan suatu enyawa digantikan oleh unsure lain disebut reaksi pergantian Mg + H2SO4 Mg(SO4)2 + H2 4. Reaksi pergantian rangkap Reaksi pergantian rangkap adalah suatu reaksi kimia, yang dimana dua zat dalam larutan saling bertukar pasangan AgNO3 + KI AgI + KNO3 5. Reaksi penetralan Reaksi penetralan adalah suatu reaksi kimia yang mana asam direakdikan dengan basa dalam bentuk murni dalam larutan air, akan membentuk garam dengan air. HCl + NaOH NaCl + H2O (Parning Horale, 2004) Reaksi Asam-Basa Merupakan penggabungan ion H+ asam dengan ion OH- basa untuk membentuk elektrolit yang sangat lemah yaitu air. Yang mana reaksi asam dengan basa ini ada 2 macam, yaitu: a. Reaksi penggaraman yang menghasilkan garam yang larut. HNO3 + KOH KNO3 + H2O Garam KNO3 akan larut dalam air dan terionisasi sebagai ion K+ dalam ion NO3-. b. Reaksi penggaraman yang menhasilkan garam yang tidak larut (mengendap) H2SO4 + Ba(OH)2 BaSO4 + 2H2O Reaksi dalam larutan elektroda 1. Reaksi asam dengan oksida basa Reaksi asam dengan oksida basa akan menghasilkan garam dengan air. Bila air diuapkan maka akan menghasilkan garam yang mempunyai sifat yang berbeda dari reaktan. 2HCl + MgO MgCl2 + H2O 2. Reaktan basa dengan oksidasi asam Reaksi basa dengan oksidasi asam sama halnya dengan reaksi asam dengan oksidasi basa yang dimana akan menghasilkan garam dan air. 2KOH + SO3 K2SO4 + H2O 3. Reaksi ammonia dengan asam Reksi ammonia dengan asam merupakan reaksi asam basa Bronsted- Lowry. Ammonia termasuk proton dari asam membentuk ion ammonium, kemudian akan bergabung dengan ion sisa asam membentuk garam. NH3 + HCl NH4Cl (Rivalli, 1994) 4. Reaksi yang menghasilkan garam dan CO2 Garam karbon jika direaksikan dengan asam kuat encer akan menghasilkan gas CO2, air dan garam lain. Na2CO3 + 2HCl 2NaCl + H2O + CO2 5. Reaksi yang menghaslkan gas H2 Logam-logam selain Cu, Hg, Pt, dan Au jika direaksikan dengan asam kuat encer (misalnya HCl dan H2SO4) akan menghasilkan garam dan gas hydrogen (H2). Mg + H2SO4 MgSO4 + H2 6. Reaksi yang menghasilkan gas NH3 Bila garam ammonium dipanaskan dengan basa kuat akan menghasilkan gas amoniak NH4NO3 + NaOH NaNO3 + H2O + NH3 7. Reaksi pengendapan Reaksi pengendapan ini dapat berupa reaksi antara dua jenis larutan garam, reaksi suatu larutan asam dengan suatu larutan garam dan suatu larutan basa dengan suatu larutan garam. AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3 (Antoni Ginting, 2009) ALAT DAN BAHAN Alat NAMA ALAT UKURAN JUMLAH Tabung reaksi - 9 buah Pipet tetes - 3 nuah Rak tabung reaksi - 1 buah Bahan NAMA BAHAN KONSENTRASI JUMLAH WUJUD Lart. AgNO3 0,01 M 2 ml cair Lart. Hg(NO3)2 0,1 M 2 ml Cair Lart. Al(NO3)3 0,1 M 2 ml Cair Lart. NaOH 0,1 M 7 ml Cair Lart. KI 0,1 M 3 ml Cair Lart. Na3PO4 0,1 M 3 ml Cair HNO3 0,1 M 1 ml Cair H2SO4 0,1 M 1 ml Cair H3PO4 0,1 M 1 ml Cair Indicator PP - 3 tetes cair POSEDUR KERJA 1. Sediakan 3 tabung reaksi beri nomor 1, 2. 3. 2. Pada tabung 1, masukkan 1 ml AgNO3, tabung 2, 1 ml Hg(NO3)2, tabung 3, 1 ml Al(NO3)3. 3. Kemudian tambahkan lagi pada tabung 1, 2, 3 larutan KI 1 ml. amati perubahan yang terjadi. 4. Sediakan 3 tabung reaksi, beri nomor 1, 2, 3. 5. Masukkan larutan yang sama pada no (2) . 6. Kemudian tambahkan lagi pada tabung 1, 2, 3 larutan Na3PO4 7. Sediakan 3 tabung reaksi beri no 1,2,3 8. Pada tabung 1 masukkan 1 ml HNO3, tabung 2, H2SO4, tabung 3, H3PO4. 9. Kemudian tambahkan pada 3 tabung tersebut 1 tetes PP, lihat perubahan yang terjadi. HASIL PERCOBAAN/REAKSI-REAKSI/PEMBAHASAN PERSAMAAN REAKSI YANG TERJADI BUKTI TERJADINYA REAKSI Reaksi pergantian rangkap 1. AgNO3 + KI AgI +KNO3 Larutannya berubah menjadi kuning keruh dan ada endapan 2. Hg(NO3)2 + 2KI HgI2 + 2KNO3 Larutan berubah menjadi orange dan terdapat endapan 3. Al(NO3)3 + 3KI AlI3 + 3KNO3 Larutan tetap berwarna bening 4. 3AgNO3 + Na3PO4 Ag3PO4 +3NaNO3 Larutan berubah menjadi kuning keruh dan terdapat endapan 5. 3Hg(NO3)2 +2Na3PO4 Hg3(PO4)2 +6NaNO3 Larutan tetap bening, terjadi reaksi eksoterm 6. Al(NO3)3 + Na3PO4 AlPO4 + 3NaNO3 Larutan berwarna bening namun larutan dibawahnya warna coklat Reaksi penetralan 1. HNO3 + NaOH NaNO3 + H2O Adanya perubahan warna larutan menjadi merah muda 2. H2SO4 + 2NaOH Na2SO4 + 2H2O Adanya perubahan warna larutan menjadi merah lembayung 3. H3PO4 + 3NaOH Na3PO4 + 3H2O Adanya perubahan warna larutan menjadi merah lembayung PEMBAHASAN Percobaa 1 (pergantian rangkap) Larutan AgNO3 0,01 M berwarna bening sebanyak 1 ml dicampur dengan KI 0,1 M sebanyak 1 ml tidak berwarna, setelah dicampur terjadi perubahan warna menjadi kuning keruh dan terdapat endapan AgNO3 + KI AgI +KNO3 Dalam reaksi ini masing-masing senyawa bertukar pasangan ion (anion kation)karena AgNO3 ditambahkan larutan KI, dimana AgI yang bersifat sukar larut dalam air sehingga menghasilkan endapan Larutan Hg(NO3) 0,1 M berwarna bening sebanyak 1 ml dicampur dengan KI 0,1 M sebanyak 1 ml tidak berwarna setelah dicampur terjadi perubahan warna menjadi orange/merah bata dan terdapat endapan Hg(NO3)2 + 2KI HgI2 + 2KNO3 Dalam reaksi ini masing-masing senyawa bertukar pasangan ion (anion kation)karena Hg(NO3)2 ditambahkan larutan KI, dimana HgI2 yang bersifat sukar larut dalam air sehingga menghasilkan endapan. Larutan Al(NO3)3 0,1 M berwarna bening sebanyak 1 ml dicampurkan dengan KI 0,1 M sebanyak 1 ml setelah dicampur tidak terjadi perubahan warna/bening. Al(NO3)3 + 3KI AlI3 + 3KNO3 Dalam reaksi ini masing-masing senyawa bertukar pasangan ion (anion kation)karena Al(NO3)3 ditambahkan larutan KI, dimana AlI3 yang bersifat sukar larut dalam air sehingga menghasilkan endapan. Larutan AgNO3 0,01 M berwarna bening sebanyak 1ml dicampur dengan Na3Po4 sebanyak 1 ml yang tidak berwarna, setelah dicamur warnya berubah menjadi kuning keruh (hijau semu) dan terdapat endapan. 3AgNO3 + Na3PO4 Ag3PO4 +3NaNO3 Larutan Hg(NO3)2 0,1 M berwarna bening sebanyak 1 ml dicampur dengan Na3PO4 0,1 M tidak berwarna, setelah dicampur tidak terjadi perubahan warna 3Hg(NO3)2 +2Na3PO4 Hg3(PO4)2 +6NaNO3 Dalam reaksi ini masing-masing pasangan senyawa saling bertukar kation dan anion. Pada larrutan atau campuran tersebut reaksi eksoterm yang dimana ditandai terasa panas pada tabung. Larutan Al(NO3)3 0,1 M berwarna bening sebanyak 1ml dicampur dengan Na3PO4 0,1 M tidak berwarna , setelah dicampur warna larutan menjadi bening namun pada lapisan bawah warna larutan coklat Al(NO3)3 + Na3PO4 AlPO4 + 3NaNO3 Percobaan 2 (reaksi penetralan) Larutan HNO3 berwarna bening dicampur dengan PP warna tetap bening karena indicator PP dicampur dengan asam warna larutan tetap bening dan setelah dicmapur dengan larutan basa NaOH 0,1 M warna berubah menjadi merah muda. HNO3 + NaOH NaNO3 + H2O Dalam reaksi ini masing-masing pasangan senyawa saling bertukar kation dan anion Larutan H2SO4 berwarna bening dicampur dengan PP warna tetap bening setelah dicampur dengan larutan NaOH 0,1 M warna berubah menjadi merah lembayung. H2SO4 + 2NaOH Na2SO4 + 2H2O Larutan H3PO4 0,1 M berwarn abening dicampur PP warna tetap bening setelah diicampur dengan larutan NaOH 0,1 M warna berubah menjadi merah lembayung H3PO4 + 3NaOH Na3PO4 + 3H2O KESIMPULAN Reaksi kmia melibatkan dua macam zat yaitu pereaksi dan hasil reaksi Dalam percobaan yang dilakukan, terdapat tanda-tand areaksi: 1. Terjadi perubahan warna 2. Terjadinya endapan 3. Terjadinya reaksi eksoterm 4. Terjadinya perubahan baru Banyaknya endapan garam yang terbentuk dipengaruhi oleh golongan logam senyawa garam, yaitu AgI > HgI2 > AlI3, dan Ag3PO4 > Hg3(PO4)2 > AlPO4 Yang mana semakin kecil golongan logam penyusun garam tersebut, maka semakin banyak endapan garam yang terjadi. Dimana hal ini juga berlaku terhadap senyawa garam yang sukar larut dalam air. Pada proses penetralan titik akhir terjadi pada campuran asam dengan basa, Apabila asam lemah + basa kuat akan mengasilkan garam yang bersifat basa (pH > 7) Apabila asam kuat + basa kuat maka mengasilkan garam netral (pH = 7) Apabila asam kuat + basa lemah maka akan menghasilkan garam yang bersifat asam (pH<7). DAFTAR PUSTAKA Anwar, H. Budiman. 2005. Kimia. Bandung: Yrama Widya Ginting, Antoni. 2009. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga Horale, Parning. 2004. Kimia Sains Jilid 1. Jakarta: Yudistira Rivalli. 1994. Penuntun dasar-dasar Praktikum Kimia. Bandung : Excamed Tim Penyusun Kimia. 1994. Ilmi Kimia. Kalten: PT Intan Pariwara

materi dan perubahan

LAPORAN PRAKTIKUM MATERI DAN PERUBAHANNYA TUJUAN PERCOBAAN 1. MENGAMATI PERUBAHAN KIMIA 2. MENGAMATI PERUBAHAN FISIKA 3. MENGAMATI PERBANDINGAN ANTARA PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBANAHAN KIMIA 4. MENGKLASIFIKASIKAN PARTIKEL MATERI 5. MENGETAHUI REAKSI YANG TERJADI DASAR TEORI PENGENALAN ILMU KIMIA Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang materi dan perubahannya. Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Contoh : kursi, kapur, batu bata, udara, dll. Yang bukan termasuk materi yaitu cahaya matahari. Massa suatu beban adalah sesuatu ukuran bertahannya suatu benda terhadap perubahan kecepatan. Massa suatu benda sama dimanapun berada. Berbeda dengan berat, berat suatu benda tergantung pada gravitasi. Contoh seorang astronot. Wujud materi di golongkan menjadi tiga yaitu: Padat, materi yang berwujud padat adalah materi yang partikelnya rapat sehingga bentu dan volumenya tetap. Cair, materi yang berwujud cair adalah materi yang partikelnya lebih renggang daripada zat padat sehingga tergantung pada mediumnya, volumenya tetap. Gas, materi yang berwujud gas adalah materi yang partikelnya tidak beraturan sehingga bentuk dan volumenya tergantung pada mediumnya. ( Sentot Budi, 2008) Penggolongan materi  Zat murni/ tunggal adalah zat yang terdiri dari materi-materi sejenis yang bersifat homogeny. Contoh : air, gula, besi, belerang.  Unsure adalahzat tunggal yang terdiri dari dua atom atau lebih yang tidak dpat diuraikan menjadi zat lain dengan reaksi kimia biasa. Contoh, mangan (Mn), tembaga (Cu), besi (Fe), dll.  Campuran adalah gabungan dari 2 zat atau lebih dan masih mempunyai zifat dari zat asalnya, yang terdiri dari campuran homogeny dan heterogen.  Campuran homogeny adalah campuran yang serba sama (merata). Contoh, larutan gula, larutan garam, udara.  Campuran heterogen adalah campuran yang menganudung zat-zat yang tidak dapat terpadu satu dengan yang lain secara sempurna. Contoh, tanah bercampur air, beras bercampur air. Campuran heterogen terbagi benjadi dua, yaitu : Koloid adalah suatu keadaan sampuran antara suspense dan larutan yang tidak dapat di saring/ dipisahkan. Contoh, santan, susu, air sabun. Suspense adalah campuran kasar yang komponennya masih terdapat bidang batas sehingga zat ini dapat disaring. Contoh, terigu dengan air, kapur dengan air. Campuran homogeny contohnya adalah larutan. Larutan termasuk campuran homogen karena komponennya tidak dapat dibedakan. (Endang Susilowati, 2007) Partikel materi  Atom, bagian terkecil dari suatu materi yang mempunyai sifat asalnya.  Molekul, gabungan dari beberapa atom. Molekul terbagi menjadi 2 yaitu  Molekul unsure: molekul yang terdiri dari unsure-unsur yang sama.  Molekul senyawa: molekul yang terdiri dari unsure-unsur yang berbeda  Ion, atom yang bermuatan  Kation: atom yang bermuatan positif (+)  Anion: atom yan bermuatan negative (-) Perubahan materi Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menyebabkan terjadinya perubahan baru. Perubahan fisika dapat disebabkan oleh perubahan-perubahan berikut: Perubahan wujud, contoh: air membeku. Lilin yang meleleh, iodium menyublim Perubahan ukuran, contoh: berat menjadi tepung beras, gula larut dalam air. Berubahan bentuk: contoh: kain menjadi baju, emas menjadi cincin. Perubahan kimia adalah perubahan yang mengakibatkan terbentuknya perubahan baru. Perubahan kimia dapat disebabkan oleh Proses pembakaran, contoh: kertas dibakar menjad arang Proses peragian, contoh: kacang kedelai menjadi kecap Proses kerusakan, contoh: besi berkarat Proses kimia didalam tubuh makhluk hidup, contoh: karbohidrat glukosa (Drs. Michael Purba, 2006) Pemisahan campuran Penyaringan adalah pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan ukuran partikel Sentrifugasi adalah pemisahan campuran yang jumlahnya sedikit Penguapan adalah pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih Sublimasi adalah campuran yang komponennya bisa menyublim Kromatografi adalah pemisahan suatu zat yang berwarna. Kiamoto adalah pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan daya air, komponen-komponen campuran. (Sunardi, 2007) Sifat dari materi digolongkan kedalam sifat ekstensif dan sifat intensif. a. Sifat ekstensif adalah sifat yang tergantung pada bentuk, jumlah, atau ukuran zat. Contoh, massa dan volume. b. Sifat intensif adalah sifat yang tidak tergantung pada bentuk, jumlah dan ukurannya. Contoh, sifat fisik dan sifat kimia. (Drs. Daryanto, 1997) ALAT DAN BAHAN Alat Nama alat Ukuran Jumlah Penjepit tabung - 1 buah Pipet tetes - 1 buah Lampu spiritus - 1 buah Kaki 3+ kasa - 1 buah Beaker glass - 1 buah Tabung reaksi - 1 buah Rak tabung - 1 buah Kaca aroji - 1 buah Bahan Nama bahan Konsentrasi Jumlah wujud Kristal iodium - 15 butir Padat Kristal CuSO4 - 3 butir Padat Serbuk Mg - 9 butir Padat Lart. HCl 0,1 M cair Lart. CCl4 - Cair Lart. KI 0,1 M Cair Lilin - Padat air - Cair PROSEDUR KERJA 1. Sediakan 2 beaker glass, beaker glass yang satu masukkan 3 butir iodium dan yang satu lagi masukkan 10 gr lilin. 2. Panaskan selama 10 menit kedua beaker glass tersebut kemudian tutup dengan kaca arloji. 3. Kemudian dinginkan kedua beaker glass tersebut. 4. Sediakan 3 buah tabung reaksi, beri nomor 1, 2, 3. 5. Pada tabung 1, 2, 3 2 butir iodium 6. Pada tabung 1 masukkan 2 ml larutan KI, tabung 2, 2 ml CCl4, tabung 3, 2ml H2O aduk perlahan-lahan selama 5 menit. 7. Sediakan 3 buah tabung reaksi beri no 4, 5, 6. 8. Masukkan serbuk Mg kedalam 3 tabung reaksi tersebut. 9. Panasi tabung 1 tersebut diatas spiritus. 10. Pada tabung 2 masukkan 2 ml HCl 0,1 M 11. Pada tabung 3 2 ml H2O 12. Lihat perubahan yang terjadi. 13. Sediakan 2 tabung reaksi beri nomor 7, ,8. 14. Masukkan 3 butir CuCO4. 15. Kemudian panasi kedua tabung tersebut diatas spiritus. Amati perubahan yang terjadi. 16. Pada tabung 1 tetesi 2 tetes air (H2O), amati yang terjadi. 17. Pada tabung 2 tetesi 2 tetes CCl4. Amati yang terjadi. 18. Kemudian panasi kembali kedua tabung tersebut. Lihat perubahan yang terjadi. HASIL PERCOBAAN/REAKSI-REAKSI/PEMBAHASAN Hasil Pengamatan percobaan Sebelum reaksi Sesudah reksi perubahan bentuk warna bentuk warna fisika kimia Kristal iodium dipanaskan padat perak gas ungu + Lilin dipanaskan padat putih cair bening + Kristal iodium padat Perak Setelah ditambahkan lart. KI 0,1 M cair kuning + Setelah ditambahkan CCl4 cair ungu + Setelah ditambahkan air Padat perak + Serbuk Mg Padat Abu-abu Setelah dipanaskan padat Abu-abu + Setelah ditambahkan lart. HCl Padat/berendap putih + Setelah ditambahkan air dan dipanaskan padat Abu-abu kehitam + Kristal CuSO4 padat biru Setelah dipanaskan padat putih + Setelah ditambahkan air padat Biru muda + Penambahan CCl4 padat putih + PEMBAHASAN Percobaan 1. Tabung 1, pada reaski pemanasan Kristal iodium berwujud padat dan berwarna perak terjadi perubahan kimia karena pada pemanasan ini terjadi perubahan wujud mengkristal dan terjadi perubahan warna. Tabung 2, pada pemanasan lilin terjadi perubahan fisika, karena peanasan lilin hanya menunjukkan perubahan wujud dari padat menjad cair tanpa membentuk zat baru. Setelah didinginkan lilin akan membeku menjadi padat kembali. I2 (s) + 3O2 (g) 2IO3- Percobaan 2. Tabung 1, pada reaksi antara KI dengan Kristal iodium terjadi perubahan kimia dimana ditandai dengan adanya perubahan warna pada larutan tersebut. Mula-mula larutan tersebut bening, namun setelah diaduk-aduk warna berubahn menjadi orange. I2 (s) + KI (aq) I3- (aq) + K+(aq) Tabung 2, pada reaksi ini tejadi reaksi kimia karena terjadi perubahan warna menjadi ungu dan Kristal iodium pun kedalan larutan CCl4. I2 (s) + 2CCl4 (aq) 2CI (aq) + 4Cl2 (g) Tabung 3, pada reaski ini tidak terjadi apa-apa, Karena iodium tidak larut dalam air. I2 (s) + H2O (l) Percobaan 3. Serbuk Mg Tabung 1, warna Mg mula-mula adalah abu-abu kehitaman yang berbentuk serbuk. Setelah dipanaskan serbuk Mg tetap berbentuk padat dengan warna yang sama. Hal ini menandakan perubahan fisika. 2Mg (s) + O2 (g) 2MgO (s) Tabung 2, saat serbuk Mg dicampu dengan HCl terjadi perubahan kimia sebab saat terjadi pemanasan terbentuk gas yang dibebaskan keudara dan terbentuk garam MgCl2 berwarna putih yang berupa padatan. Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(s) + H2 Tabung 3, Mg ketika ditambahkan air bentuknya tetap dalam keadaan padat, setelah dipanaskan terjadi perubahan kimia. 2Mg(s) + 2H2O(l) + O2(g) 2Mg(OH)2(aq) Percobaan 4. Kristal CuSO4 Tabung 1, pada krital CuSO4 warnanya biru. Namun setelah dipanaskan terjadi peristiwa kristalisasi yang tidak membentuk perubahan baru. Namun Kristal yang berwarna puith karena kandungan air CuSO4 yang menguap. CuSO4. 5H2O merupakan senyawa hidrat, melalui proses pemanasan senyawa hidrat akan terurai menjadi senyawa anhidrat. Kemudian ditetesi oleh H2O warna kembali menjadi biru muda, ini disebabkan molekul tersebut menyerap molekul air. Karena tidak terus menerus penambahan H2Onya hingga warnanya tidak kembali seperti warna biru awalnya (penyerapan tidak sempurna). Pada penambahan air, CuSO4 larut kedalam air, stelah dipanaskan kembali larutannya habis, dan tersisa kerak-kerak putih. CuSO4.5H2O (s) CuSO4(s) + 5H2Og Pada tabung 2, CuSO4 dipanasi berubah warna dari biru menjadi putih setelah ditetesi CCl4 tidak terjadi apa-apa, kemudian dipanaskan larutannya dan sisanya kerak-kerak putih. KESIMPULAN Pada percobaan perubahan fisika terdapat pada pemanasan Kristal iodium, pemanasan lilin, pendinginan lilin, iodium yang ditambahkan air, Mg yang dipanaskan CuSO4 yang dipanaskan, CuSO4 yng ditambahkan air. Perubahan kimia terdapat pada iodium yang ditambahkan KI, iodium ditambah larutan CCl4, Mg ditambahkan HCl, Mg ditambahkan air. CuSO4.5H2O merupakan senyawa hidrat, sehingga pada proses pemanasan akan berubah menjadi senyawa anhidrat, itu disebabkan ligan atau molekul airnya menguap dan ketika ditambahkan air 2 tetes warnanya biru muda, karena penyerapannya belum sempurna. DAFTAR PUSTAKA Budi, Sentot. 2008. Kimia Berbasis Eksperimen. Solo: Tiga Serangkai Daryanto. 1997. Fisika Teknik, cetakan 1 dan 2. Jakarta: Asdi Mahasatya Purba, Michael. 2006. Kimia. Jakarta: Erlangga Sunardi. 2007. Kimia Bilingual. Bandung: Yrama Widya Susilowati, Endang. 2007. Sains Kimia. Solo: Pustaka Mandiri